Obati Penyebab Demam

>> Monday, May 4, 2009

Demam merupakan gangguan kesehatan yang paling banyak diderita anak-anak, di samping diare, batuk, dan pilek. Namun tak banyak orangtua yang memahami benar, bila anaknya terserang demam, padahal demam pada anak bisa juga merupakan salah satu proses tumbuh kembang anak. Untuk meningkatkan pemahaman orangtua terhadap kesehatan anak, Yayasan Orangtua Peduli (YOP) didukung oleh WHO (World Health Organization) Indonesia dan Jurnal Bogor mengadakan PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua), salah satu bahasannya mengenai seluk-beluk demam. Berikut ini bahasan tentang demam yang dipaparkan oleh dr. Yulianto Santoso K.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan demam?
Demam adalah kenaikan temperatur tubuh. Di mana ini suatu gejala, bukan penyakit. Anak anda dikatakan demam bila diukur dengan termometer menunjukkan suhu 37,8 hingga 39 derajat celcius atau demam ringan, dan 39 hingga 40 derajat celcius atau demam sedang. Keduanya bermanfaat bagi tubuh. Jika demam lebih dari 40 derajat celcius disebut demam tinggi, namun tidak berbahaya, hanya menimbulkan ketidaknyamanan. Demam akan dikatakan bahaya bila lebih dari 42 derajat celcius.

Lalu, berapa suhu tubuh yang normal?
Setiap anggota tubuh tersebut memiliki temperatur yang berbeda-beda. Pengukuran suhu tubuh bisa dilakukan di ketiak, mulut, ataupun anus. Suhu normal pada ketiak 34,7 hingga 37,3 derajat celcius. Pada mulut, suhu normalnya 35,5 sampai 37,5 derajat celcius. Sedangkan di anus berkisar antara 36,6 hingga 37,9 derajat celcius.

Apa penyebab terjadinya demam?
Demam disebabkan adanya zat di dalam tubuh yang membuat tubuh meningkatkan set point atau nilai ambang batas suhu tubuh. Zat ini disebut pirogen. Pirogen ini dapat dihasilkan oleh virus, komponen bakteri, kerusakan jaringan, toksin, obat bahkan penyakit otoimun. Karena itu kita harus menentukan penyebab demam. Sebagian besar demam pada anak disebabkan infeksi virus yang self limiting atau sembuh dengan perjalanan waktu.

Kemudian seperti apa respon tubuh dalam proses demam?
Dengan kenaikan set point akibat pirogen, maka tubuh akan berusaha mencapai set point yang baru dengan menghasilkan panas dan menjaga agar panas yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Proses menghasilkan panas dilakukan dengan menggigil, sehingga otot menghasilkan panas. Kemudian panas dijaga agar tidak keluar dengan mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriksi), sehingga suplai darah akan berkurang di sekitar tangan dan kaki. Makanya mengapa saat tubuh menggigil untuk menghasilkan panas, tangan dan kaki anak terasa dingin. Hal ini untuk menjaga agar panas yang dihasilkan tidak terbuang ke luar tubuh.

Benarkah demam selalu merugikan?
Pernyataan tersebut tak sepenuhnya salah. Memang di satu sisi demam mempunyai dampak yang merugikan karena dapat menyebabkan kejang dan dehidrasi. Namun, di sisi lain dengan suhu tubuh yang meningkat, membuat sel darah putih yang berguna sebagai pertahanan tubuh bekerja lebih aktif untuk membunuh kuman yang masuk dalam tubuh. Sehingga dengan demam, kuman tidak berkembang lebih cepat.

Lantas apa tindakan yang tepat saat anak demam dengan kaki dingin disertai kejang? Apakah langsung diobati?
Saya harap dengan adanya pembahasan ini, tidak ada alasan orangtua untuk takut saat anak demam, tangan-kaki anak terasa dingin, atau saat anak kejang saat demam. Sebab, semua itu ada penjelasan secara ilmiah. Jangan obati demam, tetapi cari tahu penyebabnya. Dengan pengetahuan yang tepat serta memadai mengenai demam dan masalah kesehatan lainnya tentunya akan memberikan manfaat terbesar dalam tumbuh kembang anak. Kekhawatiran berlebihan tentang demam akan membawa anak terpapar pada pengobatan yang tidak perlu.

(Jurnal Bogor, Senin 4 Mei 2009)

1 comments:

klikharry July 22, 2012 at 4:49 PM  

ada banyak penyebab demam, tetapi yang ditakutkan adalah demam berdarah